KITE (letting go of your past)

Layangan : mainan yg terbuat dr kertas berkerangka yg diterbangkan ke udara dng memakai tali (benang) sebagai kendali.

Bukan permainan tali kendali yang aku suka, proses menerbangkan layangan hingga melihat layang-layang terbang tinggi di awan membuat aku berfikir tentang banyak hal. Hari ini benang yang digunakan hanyalah tiga rol benang jahit tipis. Melihat kondisi benang, aku mulai berfikir, setinggi apa aku bisa menerbangkan layang-layang itu? Sekuat apa benang tipis itu menahan terpaan angin di atas sana?

Perlahan dia bergerak melampaui pohon lamtaro, kemudian atap rumah, kemudian pohon kelapa...hingga akhirnya menembus batas perkiraan ketinggian. Hanya dengan benang jahit. Aku pikir benang layang-layang itu akan putus diterpa angin, ternyata tidak. Kucoba menyambung rol kedua, berhasil, layang-layang tersebut membumbung lebih tinggi lagi. Hentakan angin yang kurasakan dari menggenggam benang jahit mulai terasa lebih keras. Semakin tinggi layang-layang itu, semakin aku tahu sebentar lagi  aku akan kehilangan layang-layang itu. Ternyata tidak. Rol ke-tiga mulai berperan. Rasa penasaran semakin besar, masih mampukan benang setipis itu menahan terpaan angin. Ternyata tidak. Hanya dalam hitungan 10 layang-layang itu limbung tanpa kendali, menari nari menjauh diterpa angin...Melayang bebas ke arah senja.

Sedihkah kehilangan  layang-layang itu? ternyata tidak. Aku bersorak girang melihat layang-layang itu bebas lepas. Setelah puas memandangi ke mana arah layang-layang itu menari, aku membalikan badan, melepaskan ikatan yang sebelumnya ada, melangkah melanjutkan perjalananku. Semuanya tetap indah, terkagum-kagum akan fenomena layang-layang dan benang jahitku.

Jarak dan waktu = ketinggian

Intensitas hubungan = benang

Godaan = terpaan angin

Bila benang kendali sangat kuat, setinggi apapun layang-layang itu terbang, kita akan selalu bisa menarik kembali layang-layang tersebut. Benang tipis, dan ketinggian yang melampaui kemampuan benang untuk menahan terpaan angin, bukan hal yang harus disesali. Dia hanya mengikuti hukum alam.

Ubud 24 Mei

Comments

Popular posts from this blog

Rindu Bali yang dulu

Ignorance is a bliss. Really?

Show Me The Way To Surrender