Posts

Showing posts from June, 2013

My favorite natural products from Bali

Image
Most natural products displayed in this blog are limited and unfortunately they are not cheap because the sources are limited and most herbalist must grow their own organic herbs. The process is time consuming and therefore the availability is limited. http://balancethruherbs.blogspot.com/ Enough is enough with petroleum based detergent, let's go back to local wisdom. I've been using liquid soap nut for my laundry and sometimes for washing dishes for the past five years. Traditional people in Java still using soap nut (Lerak in Javanese) to wash their precious hand painted batik collections (to maintain its colour and to protect the material since the usage of detergent can harm its quality) and to wash their jewelries. Since I am allergic to petroleum based detergent I started using Lerak five years ago recommended by a Balinese friend of mine. The only problem using liquid soap nut is we can not wash white clothes with it and it doesn't have any scent so we can a

Catatan perjalanan ke Kyoto

Image
Cantik sekali, luar biasa cantik, kalau Anda berkunjung ke Kyoto, mata Anda akan terus menerus dimanjakan karena setiap sudutnya tertata rapih, penuh warna, terkesan damai dan sangat artistik. Surga untuk yang senang belanja, wisata kuliner, budaya, informasi teknologi dan pornografi. One stop shopping. Setiap kali belanja sekecil apapun barang belanjaan dan pengeluaran Anda pasti akan dikemas sangat cantik dan mendapatkan pelayanan yang membuat Anda merasa spesial. Setiap kali Anda membeli jajanan, sekecil apapun nilainya rasanya seperti membeli jajanan eksklusif karena penyajiannya yang artistik. Dulu saya melihat apapun yang ada di Jepang terutama Kyoto adalah mimpi yang harus terwujud di negara kita, terutama tata kotanya, kemampuan mengkonservasi budaya dan bangunan-bangunan kunonya, kualitas pelayanannya serta kecanggihan infrastrukturnya. Seperti halnya setiap hubungan, semakin dalam Anda mengenal pasangan Anda, akan semakin melihat kekurangannya. Dulu

"Datuk Maringgih": Merdeka atoe "gila"!

"Datuk Maringgih" Saya panggil dia Datuk Maringgih cuma karena dia doyan banget cewek cantik tapi gak pernah dapet, sekalinya dapet langsung diajak kawin sama ceweknya dan akhirnya dikawinin juga tu cewek cakep dengan alasan kasian ama tu cewek karena dia sudah menyerahkan kegadisannya dan setelah menikah keduanya sepakat untuk hidup terpisah, setelah punya anak. Silahkan mengerutkan kening. Orang ini paling sering bikin jengkel karena pembicaraannya jarang bisa saya mengerti, itu dulu, ternyata emang karena "ilmu" saya belum nyampe. Waktu itu saya pikir orang ini super sotoy aja karena pendidikannya gak tinggi dan gak doyan baca, tapi rajin nonton sinetron, karena suka liat cewek cantik di TV. Semakin hari saya semakin dalam mengenalnya dan sering di propose untuk menikahinya. Sinting ni orang. Pernah satu kali dia ngajak saya nikah di warung pecel lele, makannya nambah dua kali, selesai makan dia nanya, kamu punya uang gak, bayarin dong. Helooo abis

Obituary of the fireflies

"You know the reason why I decided to choose this place? it's because of the fireflies, the water (river) and the ricefield. Now the water is not like it used to be, the fireflies are gone." When he said that I thought it is very similar to love. We might have reasons why we love someone or something, but when we intent to own the things we love they will dissapear before us. So, love, let it be and set them free. Now I understand. "Don't underestimate this place, this place has a very high vallue, it's a matter of my missmanagement. It's a very good business."  No doubt about it, it is true from the point of view of an investor, it is a very good location, but it won't be considered as a good business from the point of view of environtmentalists. "Why it is not?" There are some springs located within your property. In Balinese tradition, springs are considered sacred. "No, I don't believe in such thing

Belajar dari petani yang bersentuhan langsung dengan tanah.

Ia duduk di sebelah saya ketika saya berhenti parkir sejenak di warung pinggir jalan untuk menunggu macet reda. Kami berbagi rokok kretek dan perbincanganpun mengalir, ternyata ia seorang petani asal Singaraja. “Jadi ada bibit yang disebut bibit let/led, artinya bibit yang sudah kadaluarsa. Panen saya gagal karena samasekali tidak paham kalau bibit yang saya beli itu sudah kadaluarsa. Saya penasaran sampai saya bawa tanah saya dan bibitnya ke lab untuk diteliti dan memang tanah saya tidak bermasalah tapi bibitnya yang bermasalah. Ada banyak sekali jenis bibit dan bibit yang saya beli itu umurnya hanya empat bulan saja, harus ditanam segera ketika bibit itu keluar di pasaran, tidak dapat ditanam sepanjang tahun, saya kan rugi. Penjualnya pun kadang tidak betul-betul paham mengenai hal ini apalagi petani kecil, kami hanya menuruti mereka yang kami anggap lebih pintar.” “PPL kadangkala lebih berperan sebagai tukang obat, petani dianjurkan untuk membeli produk ini obat itu dan nasi