LOGIKA MISTIS DAN LOGIKA KONGKRIT


Kalo referensi logika mistisnya filem filem Suzanna (filem horor Indonesia), dijamin tersesat.
Di Bali ada istilah Sekala Niskala. Pengetahuan tentang yang kasat mata dan tak kasat mata.
Saya belum pernah lihat energi listrik, vibrasi suara paus, atau frekuensi radio, semuanya tak kasat mata tapi bisa dirasakan.
Vibrasi, energi dan frekuensi itu sering dijadikan penelitian, jadi bisa dijelaskan. Kalau ada dana cukup untuk meneliti segala hal yang masuk ranah mistis, juga pasti bisa dijelaskan.
Membenturkan hal hal netral, menstigma hal yg masih belum dipahami, itu cilaka. Sama cilakanya dengan orang yang percaya hal gaib tanpa percaya science. Sama cilakanya dengan orang yang belajar agama tanpa ilmu atau sebaliknya.
Tatanan masyarakat paling canggih yang saya lihat kebanyakan dibentuknya oleh masyarakat adat yang menggunakan logika mistis juga. Dari mulai jago menata RTRW (zonasi ruang), jago memelihara daur air, management sampah mandiri, sampe jago konservasi dan mampu membentuk sistem komunikasi top down atau bottom up yg sangat efektif. Semua tempat, di mana pun masyarakat adat berada, sangat rapih, cantik dan asri.
Jadi, jangan pernah membenturkan hal hal baik.
Kata "kearifan lokal" itu jangan jadi bahan becandaan. Di dalamnya ada sistem mitigasi bencana, kedaulatan pangan, konservasi, dan segala hal yang menyangkut keselamatan jangka panjang manusia.
Kita bisa baca bukunya Tan Malaka, tapi jangan berenti pada kesimpulan sepihak penulis buku, macam orang tidak ada otak untuk melanjutkan proses berpikir kritis.



Comments

Popular posts from this blog

Bata Merah

Kalpanax for the WORLD!

Rindu Bali yang dulu