Flash back ke jaman SMP. Waktu itu valentine adalah hari yang paling menyebalkan buat saya, alasannya standard lah, karena saya jomblowati yang memiliki masalah self esteem saat itu (salahkan majalah remaja keparat yg merusak konsepsi tentang “cantik”). Jujur saat itu saya merasa minder dengan bentuk betis dan pantat, kalo kata majalah remaja saat itu, “harus”nya betis itu panjang dan lurus, pantat itu jangan sampe bisa buat boncengan. Anyway, tiap bulan Februari menjelang hari Valentine, pasti kawan-kawan yang kecentilan itu sibuk mempersiapkan hari H. Ada yang sibuk nyari kartu, kado boneka, cokelat, segala tetek bengek komersil yg dikaitkan dengan hari kasih sayang. Value sesorang dihari yang menyebalkan itu ditentukan dari seberapa banyak kado valentine yang didapat, sekeren apa hadiah valentine dari si ehemnya. Selain kesibukan perantal perintil gak penting buat nunjukin ayang ayangan itu, fokus kami pastinya tertuju pada kembang dan kumbang SMP (baca wanita dan pria yg pop