Kosong
Suatu hari, saya tiba tiba merasa bahwa ada sesuatu yang absen dalam hidup saya, justru ketika saya merasa sudah memiliki “segalanya”. Apa? Pasangan hidup? Hahhaa…pencarian hidup saya tidak sesederhana itu. Saat itu saya pikir yang absen adalah perasaan berarti bagi orang lain. Mungkin bagi yang sudah berkeluarga, perasaan berarti diharapkan datang dari belahan belahan jiwanya. Namun apakah hanya sebatas itu? Apakah hidup hanya berfokus di lingkup sekecil itu tanpa berinteraksi dengan kelompok manusia yang lainnya? Bagaimana akan menjadi betul betul berarti bagi keluarga jika fokus pemenuhannya hanya pada kebutuhan diri saja, termasuk keberadaan lingkungan di luar itu hanyalah bagian dari pemenuhan, tidak lebih. Saya rasa bukan perasaan berarti seperti itu yang saya inginkan. Lalu kita harus bagaimana? Kita harus berbuat sesuatu! Sesuatu apa? Mau apa? Entahlah, pokoknya harus berbuat sesuatu. Mari kita…! (isi dengan apa saja yang dianggap penting, perlu, terlihat penting...